Jumat, 28 Januari 2011

Puasa

Pengertian Puasa

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara dan perbuatan. Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenamnya matahari dengan memakai niat tertentu.

Puasa Ramadhan adalah suatu kewajiban yang jelas yang termaktub dalam Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya dan ijma’ kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur." (Al-Baqarah:183-185)


Syarat Wajib Puasa

Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan seseorang wajib untuk berpuasa. Yang merupakan syarat wajib puasa adalah :
  • Beragama Islam.
  • Berakal sehat.
  • Berbadan sehat, orang yang sedang sakit diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib mengqada (mengganti puasanya) pada hari lain.
  • Bermukim, orang yang sedang dalam perjalanan diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib menggantinya pada hari lain.
  • Mampu menjalankan puasa, orang yang sudah lanjut usia diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib membayar fidiah bagi fakir miskin.
  • Balig (dewasa), anak-anak tidak diwajibkan berpuasa namun sebaiknya dilatih untuk berpuasa.
  • Bagi kaum wanita, tidak sedang haid atau nifas. Wanita yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan berpuasa dan wajib menggantinya pada hari lain.

Rukun Puasa

Rukun puasa adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh orang yang berpuasa. Jika tidak, puasanya menjadi tidak sah. Rukun puasa yaitu :
  • Niat untuk berpuasa, niat untuk puasa wajib dilakukan pada malam hari sedangkan niat puasa sunah boleh dilakukan pada pagi hari.
  • Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Sunah Puasa

Perbuatan yang disunahkan dalam berpuasa antara lain :
  • Menyegerakan berbuka
  • Berdo’a ketika berbuka puasa
  • Makan sahur
  • Menggosok gigi pada waktu pagi
  • Memperbanyak sedekah
  • Salat lail (salat Tarawih)
  • dan lain-lain,,

Pembatal Puasa

Perbuatan yang membatalkan puasa adalah sbb:
  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Muntah dengan sengaja
  • Bersetubuh
  • Keluar air mani dengan sengaja
  • Keluar haid atau nifas
  • Gila, ayan atau pingsan

Orang-orang yang Boleh Tidak Berpuasa

Orang-orang yang diperbolehkan tidak berpuasa adalah sebagai berikut :
  • Orang sakit yang tidak kuat untuk mengerjakan puasa. Boleh tidak berpuasa tetapi wajib mengqada pada hari lain.
  • Orang yang sedang dalam perjalanan jauh (musafir). Boleh tidak berpuasa tetapi wajib mengqada pada hari lain
  • Orang tua yang tidak mampu lagi berpuasa. Boleh tidak berpuasa tetapi wajib membayar fidiah, yaitu member makan seorang fakir miskin.
  • Wanita yang sedang hamil atau menyusui. Ada dua pendapat yang berbeda mengenai hal ini. Pertama, wajib mengqada pada hari lain. Kedua, diperbolehkan membayar fidiah tanpa harus mengqada puasa.

Hikmah Puasa

Banyak hikmah yang terkandung dalam puasa, diantaranya yaitu :
  • Membuat kita lebih taqwa kepada Allah SWT.
  • Mendapatkan pahala yang melimpah ruah.
  • Memberikan efek yang menyehatkan tubuh kita dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
  • Melatih kita untuk menahan nafsu bejat selama hidup di dunia fana.
  • Mendorong kita untuk selalu berbuat kebajikan.
  • Bisa memasukkan kita ke dalam surga jika kita telah mati.
  • Melatih sabar, pengendalian diri, disiplin, jujur, emosi, dll.
  • Mempersempit jalan aliran darah di mana setan berlalu-lalang.
  • Mempererat tali silaturahmi dengan sahur dan buka puasa bersama.
  • Menghilangkan dosa di antara manusia dengan saling maaf-memaafkan di hari lebaran idul fitri kembali ke fitrah manusia.

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

Manfaat Puasa bagi Kesehatan Fisik

Sesungguhnya, umat Islam tidak berpuasa karena alasan manfaat puasa bagi kesehatan, melainkan untuk mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT. Namun, bukan berarti tidak  menyadari manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berbeda dengan diet, puasa Ramadhan tidak mengurangi asupan gizi dan kalori, cuma kadarnya sedikit lebih rendah dari kebutuhan nutrisi yang normal. Selain itu, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, masih bisa menyantap setiap jenis makanan, sementara mereka yang berpuasa untuk diet, hanya boleh makan makanan tertentu. Faktor lainnya yang membuat puasa Ramadhan menyehatkan adalah, mereka yang berpuasa melakukannya dengan sukarela dan hati yang ikhlas, bukan karena resep atau anjuran dari dokter.

Beberapa manfaat puasa bagi kesehatan antara lain :
  • Saat berpuasa, sekitar 600 miliar sel dalam tubuh menghimpun diri agar dapat bertahan hidup. Dengan berhimpunnya 600 miliar sel, daya tahan tubuh seseorang akan semakin tangguh.
  • Memberikan kesempatan pada alat-alat pencernaan yang pada hari-hari tidak berpuasa bekerja ekstra keras.
  • Membebaskan tubuh dari racun, kotoran dan ampas (seperti tinja, urin, CO2, dan keringat) yang berarti membatasi suplai makanan yang masuk ke dalam tubuh, penumpukan racun dan kotoran dapat dicegah, dengan begitu akan mengurangi risiko penumpukan bakteri, virus seperti kuman yang merupakan racun di dalam tubuh, sehingga menghentikan makanan untuk bakteri–virus dan sel kanker–sehingga tidak mampu hidup dalam tubuh manusia.
  • Adanya peningkatan sel darah putih yang sangat penting bagi kekebalan tubuh terhadap berbagai infeksi.
  • Meningkatkan daya serap makanan yang semula hanya menyerap gizi sebesar 35 % dari semua gizi yang dikandung dalam makanan menjadi hampir mencapai 85 %.
  • Bermanfaat pada proses pengobatan pasien obesitas yang sering menjadi pemicu penyakit-penyakit seperti jantung, hipertensi, dan gangguan kardiovaskuler.
  • Mampu memperbaiki fungsi-fungsi hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang berkaitan dengan reproduksi.
  • Cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh (dalam sel kulit dan berbentuk lemak) dikeluarkan sehingga melegakan pernafasan organ tubuh serta sel-sel penyimpannya yang menjadikan kulit segar dan lembut. Kulit yang semula kendur akan berganti makin kencang dan tidak gampang berkerut.
  • Mengobati stroke, hipertensi, hipotensi, diabetes melitus, pengerasan pembuluh darah.
  • Mencegah serangan kanker hati, kanker lambung, hepatitis, pendarahan otak; gangguan ginjal, radang tenggorokan, radang hidung, amandel, dan radang kandung kemih.
  • Mencegah penyakit nacreous yang disebabkan karena kelebihan makanan dan sering makan daging dan mencegah tumor dengan mengganti sel-sel yang telah rusak dengan sel-sel baru.


Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Psikis

Dari sisi psikis, orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan cenderung merasa tenang dan damai. Setiap orang berusaha untuk menahan amarahnya dan tingkat kejahatan pada bulan Ramadhan biasanya menurun. Umat Islam senantiasa mengingat nasehat Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, “Jika sesesorang menghujatmu atau menyulut emosimu, katakanlah bahwa saya sedang berpuasa.”

Meningkatnya kualitas psikis inilah yang berkaitan dengan stabilitas gula darah yang lebih baik selama bulan Ramadhan, yang berpengaruh pada perubahan tingkah laku. Begitu juga dengan kebiasaan sholat malam. Sholat bukan hanya bermanfaat bagi penyerapan makanan, tapi juga untuk melepaskan energi. Setiap sholat dengan gerakan-gerakannya yang ringan seseorang melepaskan 10 ekstra kalori. Dengan kombinasi itu, sholat menjadi semacam olahraga yang cukup baik selama Ramadhan. Sama halnya dengan kebiasaan membaca Al-Qur’an, bukan hanya membuat hati dan pikiran tenang, tapi juga bisa menjaga hapalan Al-Qur’an.

Puasa adalah bentuk peribadahan khusus, hubungannya hanya antara Allah SWT dan orang yang bersangkutan. Karena tidak satupun yang selain, Allah dan orang itu sendiri yang tahu apakah ia benar-benar berpuasa.


Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Sosial

Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi.

Puasa sebagai tradisi agama-agama yang memiliki makna universal harus dijadikan energi positif bagi menguatnya pemahaman multikultural yang disemangati oleh nilai-nilai ketuhanan (rabbaniyah) dan kemanusiaan (insaniyah).

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar